Peran Pendidikan Formal dan Non-formal dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Dalam hal ini, terdapat dua jenis pendidikan yang berperan penting, yaitu pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal biasanya dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas, sedangkan pendidikan non-formal dapat dilakukan di luar lembaga pendidikan resmi.
Menurut Prof. Dr. Anies Baswedan, M.P.P., M.A., pendidikan formal memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter dan keterampilan seseorang. Namun, pendidikan non-formal juga tidak kalah pentingnya. Menurut beliau, “Pendidikan non-formal dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang tidak bisa didapatkan dari pendidikan formal saja.”
Peran pendidikan formal dan non-formal dalam pengembangan sumber daya manusia juga disampaikan oleh Dr. H. Muhadjir Effendy, M.A., Ph.D., beliau mengatakan bahwa “Kedua jenis pendidikan tersebut saling melengkapi dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.”
Pendidikan formal dan non-formal juga memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, M.P.A., Ph.D., pendidikan formal memberikan dasar-dasar pengetahuan yang penting, sedangkan pendidikan non-formal memberikan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, peran pendidikan formal dan non-formal sangatlah penting. Kedua jenis pendidikan tersebut harus saling mendukung dan melengkapi agar sumber daya manusia Indonesia dapat bersaing di era globalisasi ini.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran pendidikan formal dan non-formal sangatlah penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Kedua jenis pendidikan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun jika digunakan secara bersama-sama, maka akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di era globalisasi.